KOTA – Ini tren menjelang Lebaran. Pembelian kendaraan bermotor naik tajam, tanpa kecuali mobil. Kantor Samsat Ponorogo mencatat ada 167 unit kendaraan bermotor roda empat berbagai jenis yang kepemilikannya dimutasi dan dibalik nama selama Juni 2014.
‘’Ada peningkatan jumlah pemohon yang siginifikan, termasuk mobil bekas dan mobil baru,’’ kata Kanit Regident Satlantas Polres Ponorogo Iptu Sugeng Sukamto, kemarin (15/7). Pihaknya mencatat mobil jenis minibus atau family car yang mendominasi proses registrasi baru. Jumlahnya mencapai 158 unit melebihi jenis sedan, station wagon, dan jip.
Dari jumlah itu, hanya ada satu unit milik perusahaan dan dua pelat merah yang didaftarkan ‘’Kebutuhan warga akan kendaraan bermotor roda empat semakin meningkat. Trennya seperti ini setiap menjelang Lebaran, kemungkinan akan naik tajam pada Juli ini’’ terang Sugeng.
Tak urung, penambahan mobil itu semakin menggelembungkan jumlah kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Ponorogo. Satlantas Polres setempat sebelumnya sudah mencatat jumlah mobil penumpang mencapai 21.022 unit, bus 636 unit, mobil barang 10.189 unit, dan kendaraan khusus 64 unit.
Kasatlantas AKP David Triyo Prasojo menegaskan bahwa peningkatan jumlah kendaraan tidak lagi sebanding dengan ketersediaan sarana dan prasarana jalan. ‘’Lima tahun ke depan, kami memprediksi ruas jalan di Ponorogo semakin padat meskipun masih lancar,’’ tegasnya.
Pihaknya menyarankan pemerintah daerah mengantisipasi pesatnya perkembangan jumlah kendaraan dengan penyediaan sarana yang memadai. Panjang dan lebar jalan perlu ditambah. Apalagi, sebagian persentase pajak kendaraan bermotor juga mengalir ke kas daerah. ‘’Peningkatan kendaraan ini bukti dari adanya perkembangan taraf hidup masyarakat, perlu peran serta pemerintah menyediakan fasilitas yang layak bagi warganya,’’ ungkap David.
Dia ambil contoh padatnya arus lalu lintas di seputaran alun-alun. Kata David, kepadatan arus itu tidak hanya disebabkan banyaknya kendaraan yang lalu lalang, melainkan penataan parkir, pedagang kaki lima, serta keberadaan becak cinta yang semerawut.
Kemacetan panjang diprediksi muncul bersamaan datangnya Lebaran mendatang dengan semakin banyaknya warga berkonsentrasi di lapangan besar itu. ‘’Kami berencana melakukan rekayasa lalu lintas, nanti disosialisasikan dulu sebelum diterapkan,’’ paparnya.
Tidak menutup kemungkinan, imbuh David, rekayasa berupa pengubahan jalur. Arus lalu lintas di seputaran alun-alun bakal menganut satu arah. Pengubahan akan berimbas juga pada jalan penyangga. ‘’Kami berharap rekayasa ini dapat mengurai kemacetan lalu lintas,’’ ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar