Selasa, 22 Juli 2014

Sebulan Tambah 167 Mobil

KOTA – Ini tren menjelang Lebaran. Pembelian kendaraan bermotor naik tajam, tanpa kecuali mobil. Kantor Samsat Ponorogo mencatat ada 167 unit kendaraan bermotor roda empat berbagai jenis yang kepemilikannya dimutasi dan dibalik nama selama Juni 2014.

‘’Ada peningkatan jumlah pemohon yang siginifikan, termasuk mobil bekas dan mobil baru,’’ kata Kanit Regident Satlantas Polres Ponorogo Iptu Sugeng Sukamto, kemarin (15/7). Pihaknya mencatat mobil jenis minibus atau family car yang mendominasi proses registrasi baru. Jumlahnya mencapai 158 unit melebihi jenis sedan, station wagon, dan jip.

Dari jumlah itu, hanya ada satu unit milik perusahaan dan dua pelat merah yang didaftarkan ‘’Kebutuhan warga akan kendaraan bermotor roda empat semakin meningkat. Trennya seperti ini setiap menjelang Lebaran, kemungkinan akan naik tajam pada Juli ini’’ terang Sugeng.

Tak urung, penambahan mobil itu semakin menggelembungkan jumlah kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Ponorogo. Satlantas Polres setempat sebelumnya sudah mencatat jumlah mobil penumpang mencapai 21.022 unit, bus 636 unit, mobil barang 10.189 unit, dan kendaraan khusus 64 unit.
Kasatlantas AKP David Triyo Prasojo menegaskan bahwa peningkatan jumlah kendaraan tidak lagi sebanding dengan ketersediaan sarana dan prasarana jalan. ‘’Lima tahun ke depan, kami memprediksi ruas jalan di Ponorogo semakin padat meskipun masih lancar,’’ tegasnya.

Pihaknya menyarankan pemerintah daerah mengantisipasi pesatnya perkembangan jumlah kendaraan dengan penyediaan sarana yang memadai. Panjang dan lebar jalan perlu ditambah. Apalagi, sebagian persentase pajak kendaraan bermotor juga mengalir ke kas daerah. ‘’Peningkatan kendaraan ini bukti dari adanya perkembangan taraf hidup masyarakat, perlu peran serta pemerintah menyediakan fasilitas yang layak bagi warganya,’’ ungkap David.

Dia ambil contoh padatnya arus lalu lintas di seputaran alun-alun. Kata David, kepadatan arus itu tidak hanya disebabkan banyaknya kendaraan yang lalu lalang, melainkan penataan parkir, pedagang kaki lima, serta keberadaan becak cinta yang semerawut.

Kemacetan panjang diprediksi muncul bersamaan datangnya Lebaran mendatang dengan semakin banyaknya warga berkonsentrasi di lapangan besar itu. ‘’Kami berencana melakukan rekayasa lalu lintas, nanti disosialisasikan dulu sebelum diterapkan,’’ paparnya.

Tidak menutup kemungkinan, imbuh David, rekayasa berupa pengubahan jalur. Arus lalu lintas di seputaran alun-alun bakal menganut satu arah. Pengubahan akan berimbas juga pada jalan penyangga. ‘’Kami berharap rekayasa ini dapat mengurai kemacetan lalu lintas,’’ ujarnya

Pasar Malam Alun Alun Mulai Dibuka, Alun Alun Dipadati Warga.


Seperti sebelumnya, pasar malam di alun alun Ponorogo menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari warga Ponorogo. 

Sejak beberapa hari dibuka, pasar malam selalu dipadati pengunjung. Pedagang baik dari dalam dan luar Ponorogo mengadu nasib mencari rejeki di event yang tak hanya dikenal warga Ponorogo namun juga kota kota sekitar ini.

Suasana sekitaran alun alun ramai dipadati warga. Parkir kendaraan berderet terutama di sisi utara alun alun.

Di dalam area alun alun, beragam jenis barang mulai dari pakaian hingga peralatan rumah tangga dijajakan pedagang. Area permainan anak maupun hiburan juga menjadi jujugan warga.

Himbauan :

1. Beragam masyarakat dari berbagai daerah hadir ke alun alun. Mari bersama sama menjaga situasi kondunsif, tunjukan identitas kita sebagai warga kota yang berbudaya.

2. Karena suasana yang cukup ramai, jika mengajak anak kecil maka sebaiknya diawasi dengan seksama.





Kapolres Ponorogo Ajak Pasukan Cek Bank, Toko Emas dan Penukaran Uang


PONOROGO-Tak mau kecolongan atas kasus hilangnya uang Rp 153 juta milik Bagas (24) warga Desa Kanten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo yang memiliki usaha jasa penukaran uang baru, Kapolres Ponorogo, AKBP Iwan Kurniawan terjun ke lapangan bersama puluhan pasukannya, Senin (21/7/2014).

Mereka tidak hanya mengecek kondisi kios jasa pelayanan penukaran uang yang terpusat di depan SMP Negeri 6 Ponorogo, akan tetapi juga mengecek sejumlah toko emas yang ada di komplek pasar Songgolangit dan sejumlah Bank yang ada di Kota Ponorogo itu.

Apalagi, dalam kasus raibnya uang Rp 153 juta, Sabtu (17/7/2014) kemarin, hingga berita Surya keluar edisi Minggu (18/7/2014) tidak ada petugas Polres Ponorogo yang melaporkan kejadian itu ke Kapolres Ponorogo. Kondisi itu, seakan menampar petugas keamanan di jajaran Polres Ponorogo.

Saat sidak pengamanan ke lapangan itu, Kapolres Ponorogo langsung mendatangi Mobil Honda Jazz warna hitam bernopol S 1544 AN yang di parkir di depan SMP Negeri 6 Ponorogo milik Bagas.

Di lokasi korban pencurian uang Rp 153 juta yang masih sibuk membuka jasa penukaran uang baru itu, Kapolres meminta agar pemilik jasa penukaran uang lebih berhati-hati. Selain itu, Kapolres memberikan nomor-nomor petugas yang bisa langsung dihubungi jika ada kejadian yang tidak diinginkan atau menonjol mulai perampasan, perampokan maupun pencurian.

"Kami minta para pemilik jasa penukaran uang lebih hati-hati dan berjaga jangan sampai teledor atas hartanya. Situasi yang ramai dan banyak digunakan kesempatan orang-orrang yang tidak bertanggung jawab. Semoga uang yang hilang segera tergantikan. Karena petugas tetap menyelidiki dan melacak kasus pencurian kemarin," terang Iwan Kurniwan kepada Surya, Senin (21/7/2014).

Lebih jauh, mantan Kapolsek Mojokerto ini menghimbau para pemilik jasa penukaran uang agar lebih hati-hati akan adanya peredaran uang palsu. Selain itu, para pemilik jasa penukaran uang jangan sesekali menyelipkan uang palsu di dalam tumpukan lembaran uang baru itu.

"Kami minta jangan sampai menyelipkan uang palsu atau malah tertipu. Bagi pengguna jasa lebih hati-hati jangan segan-segan memeriksa uang yang ditukar untuk mengantisipasi kejadian yang tidak mungkin tetapi bisa terjadi," imbuhnya.

Sementara usai mengecek para pemilik jasa usaha penukaran uang, rombongan Kapolres Ponorogo mendatangi sejumlah toko emas yang berada di seputar Pasar Songgolangit. Para petugas melakukan pemeriksaan kondisi pengamanan di setiap toko emas. Selain itu, Kapolres meminta semua toko emas agar memasang CCTV untuk memudahkan pemantauan dan keamanan.

"Para pemilik toko kami minta memasang cctv sebagai atisiapsi kelalaian dalam pengamanan. Ini momen ramai. Banyak masyarakat yang berdatangan ke toko perhiasan menjelang lebaran. Kami minta masyarakat agar lebih hati-hati terhadap barang bawaan karena berjubelnya orang. Pokoknya kami harus bisa menjaga diri masing-masing untuk keamanan sebagai awal keamanan dan kenyaman bersama," paparnya.

Sedangkan sidak pengamanan terakhir itu, dilaksanakan Kapolres Ponorogo dengan mengunjungi kantor BRI Cabang Ponorogo di JL Sokerno - Hatta.

Di halaman BRI, Kalpores langsung menuju ATM yang berada di selatan gedung BRI dengan menemui masyarakat yang hendak mengambil uang melalui ATM tunai.

Kapolres menghimbau para pengambil ATM agar sigap dan siaga dalam menjaga keamanan keuangan. Selain itu, tak segan-segan mengajak polisi untuk mengamanakan jika mengambil uang dalam jumlah banyak.

"Untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, polisi tidak bisa melakukan pengawasan perorangan satu per satu. Jika masyarakat transaksi mengambil dan menabung dengan jumlah banyak jangan segan-segan meminta pengawalan polisi. Kami siap mengawal sampai rumah masing-masing tanpa ada biaya. Pokoknya gratis," pungkasnya.